02/08/14

Tanpa Judul!
Karya : Dinantiar

Sebuah karya memiliki makna besar..
Makna cinta yang diletakkan sang maestro...
Yang akan memberikan jiwa dan cinta,
Pada setiap maha karya, luar biasa...
Manakala jemari-jemari mulai menari..
Diatas pelangi, mengukir warna indah
Menyisipkan judul,cerita,kebanggaan & cinta...
Pada jengkal-jengkal tragedi alam fana..
Aku pemahat yang gila!
Melayangkan ukiran tanpa judul!
Jemariku menari riang, MELIAR! kian kemari.
Tanpa kusadari, aku merana!
Aku hampa, jiwa kosong berkarat.
Meliuk-liuk di tengah pelangi tak berwarna...
Bagaimana ku berikan jiwa di karyaku?
Manakala warna pelangi memudar di jiwaku?
Ketika cinta menguap di sanubariku.
Melewati rongga kehidupan singkat.
Aku maestro tanpa judul.

22/07/14

Gaza Membara
Karya : Dinantiar

Tahukah kau rasanya sakit?
Pernahkah kau merasakan kesedihan?
Aku yakin pasti pernah..
Selama ini kita hanya menutup mata..
Bertahun-tahun kita menutup nurani...
Selama itu pula mereka menangis.
Air mata yang meleleh itu jatuh ditanah yang membara!
Rintihan mereka mengangkasa jauh,
Namun kita tak menyadarinya?
Tak bergerakkah nurani kita?
Jangan berpura-pura tak melihat.
Jangan pura-pura tidak mendengar..
Mereka saudara kita! mereka bagian dari diri kita semua,
Tanah itu sedang merintih,menyaksikkan umat Tuhan yang terzalimi.
Gaza meradang kembali....

05/07/14

DUNIA DALAM BATOK
Karya : Dinantiar

Tanpa disadari aku hidup di dunia dalam batok ...
 Seakan -akan aku tak dapat keluar dalam belenggu gelap...
sepi.. sunyi.... tak ada kehidupan berarti.
Terasa hampa bila aku melihatnya, tak dapat aku pahami maknanya.
Dunia dalam batok bagaimana itu ada?
Dunia dalam batok ada karna ketakutan,
Kelemahan, kekecewaan dan kedangkalan ilmu...
Aku ingin bebas lepas dari kegelapan dalam batok ini.
Melihat dunia yang sesungguhnya.
Melihat makna hidup, menghayati setiap peristiwa.
Menembus dinding batok yang keras.
Mencoba melawan kegelapan dalam sesak yang mendera.
Menyiksa batin dan menyayat diri dalam pesakitan.
Aku tersadar dalam keheningan.
Aku yang mengurung diriku sendiri dalam batok ini.
Dan ilmu yang akan membebaskan aku
Bagaikan ada diri tampa alam, sendiri dan sunyi.
 

24/06/14

CAHAYA AL-QURAN
KARYA : Dinantiar

 AL-QURAN..
Adalah firman-firman dari Allah SWT...
Yang menyejukkan hati, menenangkan jiwa...
Cahaya dari Allah SWT bagi hambanya...
AL-Quran adalah ayat-ayat yang nyata di dalam hati
Orang-orang yang diberi ilmu....
Setiap ayat menggetarkan hati setiap manusia..
Seakan-akan Allah SWT sedang berdiri dihadapan kita,
Menyaksikan Apa yang kita baca dan lakukan....
Cayaha AL-Quran ...
Ya Allah... jadi kan AL-Quran sebagai cahaya...
Penerang hambaMU di jalan kebenaran . 

23/06/14

KEMATIAN....
Karya : Dinantiar

Menghitung hari dan tahun....
Berapakah harta yang telah terkumpul?
Masihkah kau memikirkannya?...
Hanya orang gila yang melakukannya...
Lalu? apakah kau hitung berapa banyak dosa yang kau lakukan?
Bisa kau hitung?... jika bisa beri tahukan padaku!
Yang kita bisa hanyalah memikirkan dunia... lalu
Bagaimana kehidupan kita di alam akhirat nanti?
..... Menghitung diri, membangun keimanan
Lihatlah dirimu sendiri, janganlah asik menengok hitam orang lain!
Tengoklah hitam yang ada padamu sendiri!
Masihkah kita hidup esok?
Bisakah kita melihat dunia esok?tiada satu pun yang tahu...
Teman yang paling dekat dengan kita ialah kematian
Di Dunia ini! yang pasti terjadi adalah kematian..
Tak takutkah kita? bila esok ditanya Sang Pencipta?
Pikirkanlah kita yang didunia bergelimang harta
Bergelimang jabatan dan kekuasaan
Pada akhirnya hanya seorang diri menghadap Sang Pencipta
Masihkah kita akan berbuat dosa?
Kematian bukanlah akhir, tetapi langkah menuju kehidupan yang abadi.

29/05/14

MEREKA BOLEH TERTAWA
Karya : Dinantiar

Setiap manusia pasti menginginkan yang terbaik,
Setiap manusia juga dapat memperjuangkannya,
Aku benar kan?
Namun remukkah hatimu?
Hancurkah jiwamu?
Ketika mereka menertawakanmu!
Menertawakan masa depanmu?
Mereka boleh saja tertawa,
Boleh saja, tapi bagaimana dengan mu!
Apa yang kan kau lakukan?
Berdiam dirikah? menangiskah?
TIDAK! bukan itu...
Mereka boleh saja tertawa,
Aku juga akan tertawa..
Ketika aku buktikan pada mereka..
Aku tertawa karena aku bahagia,
Bahagia karena tidak membohongi diri sendiri,
Boleh saja mereka tertawa,
Akan ku berikan dada ku bila mereka mengakui
Aku akan tertawa lepas!
Mereka tertawa kini, tapi aku kan tertawa nanti
Kan ku buktikan masa depanku, dan tertawa.

Cerita Rakyat Bali

ASAL MULA KERAJAAN BULELENG
Cerita Rakyat Indonesia dari Bali

Ini adalah cerita tentang berdirinya kerajaan Buleleng di Bali, dan menceritakan kejayaan masa kerajaan I Gusti Panji Sakti.

Zaman dahulu kala di Pulau Bali, Tepatnya di daerah Klungkung.Tinggallah seorang raja yang bergelar Sri Sagening dan istrinya yang cukup banyak.Istri yang terakhir bernama Ni Luh Pasek, yang berasal dari Desa Panji yang merupakan keturunan Kyai Pasek Gobleg.Namun sungguh malang nasib Ni Luh Pasek ia dibuang secara halus dengan jalan dinikahkan dengan Kyai Jelantik Bogol oleh suaminya, padahal ia sedang mengandung saat itu.

Kesedihan yang dirasakan Ni Luh Pasek agak berkurang karena kasih sayang yang dicurahkan oleh Kyai Jelantik Bogol sangat tulus.Ketika tiba waktunya melahirkan, lahirlah bayi laki-laki yang diberi nama I Gusti Gede Pasekan.Bayi itu kian hari, bulan dan tahun tumbuh besar. setelah dewasa ia sangat berwibawa di Kota Gelgel, I Gusti Gede Pasekan sangat dicintai oleh penduduk bahkan pemuka masyarakat. Kyai Jelantik Bogol pun sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Ketika I Gusti Gede Paseka berusia 20 tahun, Kyai Jelantik Bogol memanggilya " anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji." kata Kyai Jelantik Bogol " Mengapa saya harus pergi kesana ayah?" tanyanya " karena disanalah tempat kelahiran ibumu," " baiklah ayah. Saya akan berangkat kesana." jawabnya

Sebelum pergi ayahnya berpesan " I Gusti bawalah dua senjata bertuah ini, yakni sebilahkeris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Mudah-mudahan engkau akan selamat,nak." pesan ayahnya." baik ayah.". Dalam perjalanan menuju Den Bukit, I Gusti Gede Paseka diiringi oleh empat puluh orang dibawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot.Sudah empat hari mereka berjalan tibalah di suatu daerah yang bernama Batu Menyan, disana mereka bermalam I Gusti Gede Pasekan dan ibunya dijaga ketat keselamatannya.Di tengah malam, tiba-tiba datang mahkluk gaib penghuni hutan.I Gusti Gede Pasekan diangkat kepundak mahkluk itu. dan I Gusti Gede Pasekan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. ketika ia melihat ke timur dan Barat Laut dilihatnya pulau yang amat jauh dan ketika melihat ke arah selatan pemandangannya terhalang oleh gunung.Setelah Mahkluk itu lenyap ia mendengar suara gaib " I Gusti, sesungguhnya yang baru saja engkau lihat itu kelak akan menjadi daerah kekuasaanmu."

I Gusti Gede Pesekan sangat terkejut dan sekaligus gembira.Itu berari ia kelak akan menjadi penguasa yang menguasai daerah yang cukup luas, kemudian ia menceritakan hal ini kepada ibunya.Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan rombongan I Gusti melewati hambatan yang sulit di tengah perjalanan.Dan akhirnya tibalah mereka di Den Bukit dengan selamat.Suatu hari Di Den Bukit terjadi sebuah kejadian yang menggemparkan, ada perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Awalnya orang Bugis meminta bantuan kepada nelayan akan tetapi tidak berhasil.Nahkoda sudah putus asa kemudian seorang nelayan menghampirinya " Tuan, Hanya seorang yang dapat menolong tuan." kata nelayan itu " katakan saja siapa yang dapat menolongku menyeret kapalku kelautan." kata nahkoda kapal " seorang pemuda sakti yang penuh wibawa, I Gusti Gede Pasekan namanya." jawab nelayan itu.
Esoknya Nahkoda datang kepada I Gusti untuk meminta bantuan " Kami mengharap tuan sudi menolong kami mengangkat kapal kami kelautan.Jika tuan berhasil kami berjanji akan memberikan sebagian muatan kami kepada tuan." " Jika itu memang janji tuan saya akan mencobanya." kata I Gusti Gede Pasekan. Dikeluarkannya dua senjata pemberian ayahnya kemudian 2 mahkluk gaib keluar dari senjata itu " apa yang dapat kami lakukan tuanku." kata mahkluk itu " bantu aku menyeret kapal itu kelaut lepas." " baik tuanku.". Dengan bantuan 2 mahkluk gaib itu I Gusti Gede Pesekan menyeret kapal yang terdampar itu dengan mudah, orang lain jelas tak mampu melihat 2 mahkluk itu yang mereka lihat hanyalah I Gusti Gede Pasekan sedang menyeret kapal itu kelaut lepas.Akhirnya kapal bugis itu dapat diseret kelaut, kaerena saking senangnya orang bugis itu menepati janjinya.Diatara hadiah yang diberikan terdapat dua kapal besar, sekarang I Gusti Gede Pasekan menjadi orang kaya raya dan mendapat jukukan I Gusti Panji Sakti.

Sejak saat itu, Kekuasaan I Gusti Panji Sakti semakin meluas dan menyebar kemana-mana. Ia mendirikan suatu kerajaan baru di daerah Den Bukit. Kira-kira  pada abad ke 17  ibu kota kerajaan itu disebut dengan nama Sukasada. Semakin hari kekuasaan kerajaan itu meluas dan berkembang pesat, kemudian didirikanlah kerajaan baru. Yang letaknya agak ke utara dari Kota Sukasada, sebelum dijadikan kerajaan daerah itu ditumbuhi banyak sekali pohon buleleng. Oleh karna itu kerajaan baru itu disebut dengan Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang buahnya digemari oleh burung perkutut. Di pusat kerajaan dibangun sebuah istana megah yang diberinama Singaraja.~~~ 

28/05/14

AJI BONAR
Cerita Rakyat Indonesia dari Riau

Dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Tiangkerarasen.Raja yang memerintahkan sangat adil, Raja itu memiliki beberapa putra dan putri dari seorang permaisuri yang cantik jelita.Tetapi ketentraman dan kebahagian keluarga sang Raja tidak berlangsung lama.Pada suatu ketika saat Raja sedang berjalan -jalan  menunggang kuda di tengah perjalanan ia bertemu seorang gadis yang sangat cantik.Raja pun berkenalan dengan gadis itu kemudian raja mengajak gadis itu pulang keistana.Ternyata si gadis tidak hanya cantik tetapi juga berperangai sangat halus dan lembut, raja pun menaruh hati pada si gadis dan menikahi gadis itu.

Sikap Raja mendapat pertentangan dari Permaisuri dan purta-putrinya.Beberapa bulan berlalu, gadis yang menjadi istri muda sang Raja Tengah mengandung. Putra-putri serta permaisuri semakin membenci istri muda sang raja.Mendapat perlakuan yang kurang baik oleh permaisuri dan anak-anaknya, Sang Raja mulai berfikir untuk menyingkirkan istri mudanya itu. Pada suatu hari Raja mengajak Istri mudanya menikmati hutan dari atas perahu, ditengah perjalanan Raja mendorong Istri mudanya, istri muda raja sangat terkejut. Sebenarnya Raja tidak sampai hati untuk melakukannya tetapi tidak ada pilihan lain.
Dihilir sungai seorang nelayan melihat wanita hanyut. ia segera menolong wanita itu yang tak lain adalah istri muda raja Tiangkerarasen.Bulan berganti bulan, putra raja yang lahir dari istri muda telah lahir.Ibunya menamakannya AJI BONAR. Tahun demi tahun berganti Aji Bonar tumbuh menjadi pemuda yang tangkas, ia gemar bermain gasing dan mengail.Aji Bonar menekuni permainan gasing sehingga menjadi ahli seakan-akan mampu mengendalikan gading itu sesuka hati.

Begitu pun dengan mengail ia selalu menekuni pekerjaannya sehingga ia selalu mendapat ikan yang besar.Itulah Aji Bonar pemuda rajin dan tekun.Suatu ketika putra raja Tiangkararasen mengadakan adu permainan gasing dan memasang taruhan.Pada hari pertama Aji Bonar memenangkan pertandingan dan pulang dengan membawa seekor ayam jago, putra raja pun penasara akan kehebatan Aji Bonar.Setelah berkali-kali menggelar permainan gasing dan berkali-kali pun putra Raja kalah dari Aji Bonar.Namun putra raja semakin penasaran dengan kemampuan Aji Bonar, rupanya dia telah gelap mata.Putra raja tidak pernah menekuni pekerjaanya yang dia lakukan hanyalah bersenang-senang saja. Putra Raja semakin mendendam kepada Aji Boanar, selama beberapa hari ini ia belajar bermain gasing di istana berbagai guru mahir pun di datangkan dari penjuru negeri. Bak pepatah lama " BELAJAR DI MASA MUDA BAGAI MENGUKIR DIATAS BATU, BELAJAR JI MASA TUA BAGAI MENGUKIR DI ATAS AIR."

Saat, merasa sudah mahir putra raja akhirnya menantang Aji Bonar untuk bertanding, berserulah putra raja denga angkuhnya " Wahai rakyatku ini adalah pertauhan seluruh negeri dan isinya. Jika Aji Bonar Menang aku akan memberikan seluruh negeri dan isinya kepada Aji Bonar. setujuu!"  seluruh rakyat berseru " setujuuuu..." dengan riuh bertepuk tangan. Pertandingan dimulai gasing putra raja dan gasing Aji Bonar berputar-putar dan gasing Aji Bonar berputar sangat cepat dan dapat mengalahkan gasing putra raja. Seluruh keluarga raja bertangis-tangisan karena harus keluar dari istana. Tak beberapa lama Aji Bonar Menjadi Raja dan menjemput ibunya untuk tinggal diistana.Setelah diberi tahu bahwa dia adalah anak seorang raja. Aji Bonar meminta Raja untuk tinggal bersama. Tetapi karena malu raja menolak dan tinggal di luar istana.

Judi atau taruahan memang tidak pantas bila dijadikan sebagai tujuan hidup, dan orang yang tak punya keahlian apapun akan menemui kesukaran dalam hidup.Karena itu seseorang harus memiliki keterampilan dalam bidang keahliannya.~~~~~
RATU LAUT SELATAN
Cerita Rakyat Nusantara dari D.I. Yogyakarta

Cerita tentang Ratu Laut Selatan ini sangat terkenal.Bukan hanya terkenal di  Yogyakarta dan Surakarta saja melainkan di seluruh Pulau Jawa. Kisah ini selalu dikaitkan oleh para Raja Mataram.

Konon cerita, Ratu Laut Selatan adalah seorang Ratu yang sangat cantik bagai bidadari, yang mana kecantikannya tak pernah pudar oleh zaman. Konon Cerita disebelah selatan disebut Samudra Hindia terdapat sebuah kerajaan mahkluk halus yang sangat megah dan indah.
Siapakah Ratu Laut Selatan itu?

Jaman dahulu ada seorang wanita yang berparas sangat cantik, Kadita namanya, karena kecantikannya banyak orang yang menyebutnya Dewi Srengenge yang berarti Matahari Jelita.Dia adalah seorang putri dari Raja Munding Wangi.Walaupun mempunyai seorang putri yang sangat cantik sang Raja tetap dirundung kegelisahan, sebab sang Raja tidak memiliki seorang Putra Mahkota.Pada akhirnya Sang Raja memperistri Dewi Mutiara, dan mendapatkan seorang putra bergembiralah hati sang Raja.Perhatian Raja Munding Wangi begitu besar kepada Dewi Mutiara dan putranya, akan tetapi Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan. Tuntutan yang pertama adalah Raja Munding Wangi harus memastikan putranya yang akan naik tahta dan Dewi Kadita diusir dari istana.Akan tetapi Raja tidak meluluskan permintaan yang kedua. Sebab bagaimanapun Dewi Kadita adalah putrinya.

Namun dihati istri kedua itu terbesit dendam kepada Dewi Kadita.Dewi Mutiara iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh Dewi Kadita. Pagi harinya Dewi Mutiara mengutus inang pengasuhnya untuk dicarikan seorang tukang sihir.Dewi Mutiara memerintahkan kepada tukang sihir untuk mengirim guna-guna kepada Dewi Kadita "Buat Tubuhnya penuh dengan kudis bernanah dan berbau busuk." perintahnya " jika kau berhasil aku kan memberikan hadiah besar kepadamu." sambungnya kepada tukang sihir itu. Kemudian si tukang sihir menyanggupinya.
Tukang sihir itu memberikan ramuan, ramuan itu harus dicampur kedalam makanan Dewi Kadita.
Kemudian Dewi Mutiara tanpa kesukaran mencampurkan ramuan guna-guna itu kedalam makanan Dewi Kadita, siangnya makanan itu disantap oleh Dewi Kadita. Akan tetapi setelah menyantap makananya dia merasa mengantuk sekali.

Malam harinya Dewi Kadita sudah terlelap, lalu masuklah angin dari jendela kamar Dewi Kadita. dan terciumlah bau busuk yang menyengat mirip bau bangkai.Tatkala Kadita menjerit, sekujur tubuhnya dipenuhi oleh kudis bernanah dan berbau busuk.Ketika Raja Munding Wangi mendengar berita itu bersedihlah hati sang Raja. Akan diapakan Kadita?Atas desakan Patih Purti yang awalnya sangat cantik ini haruslah dibuang karena akan menjadi aib bagi kerajaan.Berangkatlah Dewi Kadita seorang diri seperti pengemis yang diusir dari rumah orang kaya.Hatinya hancur, sakit bagai ditusuk dengan belati.Nmaun dia tetap percaya bahwa Tuhan akan selalu menolong hambanya. Sudah berbulan-bulan Kadita berjalan kearah selatan seorang diri.

Dan sampailah ia di Pantai Selatan. Karena lelah yang teramat sangat terlelaplah Kadita, dalam mimpinya ia Bagaikan mendengar suara gaib " Wahai Kadita ceburkanlah tubuhmu ke laut selatan, maka engkau akan sembuh." Dewi Kadita terbangun dan langsung mengikuti suara gaib itu. Ia berjalan menuju laut dan ...byurrrr Kadita menceburkan dirinya ke laut selatan. Jadilah ia seperti semula. dan tidak hanya itu Kadita pun menguasai seluruh laut selatan dan mendirikan sebuah kerajaan yang megah , kokoh, indah dan berwibawa didasar laut.Dialah kini Ratu Laut Selatan.

Konon Ratu Laut Selatan tak lain adalah jin yang mempunyai kekuatan dahsyat. dan masih saja hingga kini ada orang yang mencari kekayaan  secara instan dengan meminta bantuan kepada Ratu Laut Selatan tetapi harus mengorbankan keluarga bahkan diri mereka sendiri.Konon jiwa mereka dijadikan budak bagi kejayaan Keraton Laut Selatan.~~~~

Cerita Rakyat Nusantara

MALIN KUNDANG
Cerita Rakyat Indonesia dari Sumatra Barat

Dahulu kala di Sumatra Barat, tepatnya di Perkampungan Pantai Air Manis tinggallah seorang janda bernama Mande Rubayah bersama dengan anak laki-lakinya Malin Kundang namanya.Mande Rubayah sehari-hari berjualan kue di pasar untuk menghidupi anaknya Malin Kundang, ayahnya telah lama meninggal.

Malin Kundang sangat disayang oleh ibunya, suatu ketika Malin terkena demam yang sangat tinggi Mande Rubayah sangat bingung, Mande Rubayah akhirnya memanggil seorang tabib untuk mengobati anaknya, akhirnya Malin pun sembuh. sejak saat itu Mande Rubayah tambah menyayangi anaknya demikian juga dengan Malin yang sangat menyayangi ibunya.

Ketika Malin Kundang beranjak dewasa,Malin mengutarakan niatnya untuk merantau " bu, ijinkan Malin untuk merantau bu." kata Malin " untuk apa nak? jangan tinggalkan ibu yang sudah tua sendiri nak." kata Mande Rubayah " Malin ingin memperbaiki nasib kita bu." kata Malin Kundang.Pada hari yang ditentukan dengan berat hati Mande Rubayah melepas anaknya pergi merantau dengan linangan air mata berpsanlah sang ibu " bila nanti engkau telah berhasil, segeralah pulang nak." setelah itu Malin pun pamit " hati-hati di rantau nanti nak, ...". Malin Kundang Berlajan menuju pelabuhan  dia menumpang pada sebuah kapal yang merapat di pelabuhan Pantai Air Manis.
Bertahun-tahun ibu Malin Kundang menatap ke laut berharap anaknya lekas pulang, setiap kapal yang merapat ibu Malin Kundang selalu bertanya pada nahkoda tentang kabar dari anaknya.Dalam hatinya berkata Ya Allah lindungilah anakku Malin... dimana sekarang kau nak?. itulah Mande Rubayah lakukan setiap hari.Tubuhnya semakin dimakan usia, jalannya pun mulai membungkuk.

Pada suatu hari Mande Rubayah mendapat kabar dari nahkoda yang dulu membawa Malin Kundang anaknya, bahwa anaknya sekarang telah menikah dengan gadis cantik putri bangsawan kaya raya. Mande Rubayah sangat gembira mendengar kabar itu.Dia selalu berdoa agar anaknya selamat dan segera menjenguknya.Namun berbulan-bulan sejak menerima kabar itu Malin tak kunjung datang menjenguk ibunya. Harapanya terkabul..! Pada hari yang sangt cerah dari kejauhan terlihat sebuah kapal yang indah berlayar menuju Pantai Air Manis, kapal itu sangat besar dan bertingkat orang-orang mengira itu kapal seorang raja sehingga mereka menyambutnya dengan suka cita.Ketika kapal mulai merapat,tampak sepasang muda-mudi berdiri di anjungan , pakaian mereka sangat indah dan berkilau ditempa sinar mentari.Wajah mereka dihiasi dengan senyum karena disambut meriah.
Mande Rubayah segera mendekati kapal itu. Jantungnya berdebar keras.Dia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anaknya Malin Kundang.

"Malin anakku..." kata Mande Rubayah seraya memeluk dengan erat anaknya.Malin Kundang terpana karena ada seorang wanita tua berpakaian compang-camping datang memeluknya, belu sempat Malin Kundang berfikir dengan jernih terdengar suara istrinya yang cantik " Cuih.... wanita inikah ibumu malin? apa kau berbohong padaku?" " katamu ibumu seorang bangsawan sederajat dengan kami?". Malin Kundang lalu mendorong wanita tua itu ketanah " Bukan! Dia bukan ibuku...! aku tidak punya ibu yang melarat dan dekil seperti engkau!"" ibuku wanita yang sangat kaya! bukan macam kau!... sekarang enyaklah kau dari sisni!" kata Malin Kundang. Mendengar itu remuklah hati Mande Rubayah, tak disangka anak yang dulu ia sayangi kini tega mengusirnya " Malin... aku ibumu nak... aku ibumu Malin.." kata Mande Rubayah dengan isak tangis " cepat enyahlah kau dari sini! kau bukan ibuku!" . sambil menangis Mande Rubayah berkata " Jika engkau bukan anakku aku maafkan perbuatanmu padaku, tetapi jika engkau benar Malin Kundang anakku... aku kutuk kau menjadi batu!" setelah berkata demikian Mande Rubayah jatuh pingsan ke tanah.

Tiba-tiba langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap, disusul dengan badai yang dahsyat, menghantam kapal Malin Kundang. Disusul dengan petir yang sangat dahsyat. Kapal Malin Kundang hancur berkeping-keping.Kemudian terhempas ombak hingga ke pantai.Ketika matahari pagi memancarkan sinarnya, badai reda.Di tepi Pntai Air Manis terlihat kepingan kapal  yang hancur dan menjadi batu.  Itulah kapal Malin Kundang. Tak jauh dari tempat itu nampak sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia. Itulah tubuh malin kundang yang konon menjadi batu dan di sela-sela batu itu berenang ikan teri, ikan balanak,dan ikan tenggiri, konon ikan itu berasal dari serpihan tubuh istri Malin Kundang yang terus mencari Malin Kundang.Demikianlah, sampai sekarang. Jika ada ombak besar menghantam batu-batu itu, terdengar bunyi seperti orang meminta ampun "ampuuuun,bu...ampuuun, buuu...1" konon itulah suara si Malin Kundang anak durhaka.~~~

27/04/14

Jalan Hitam
Karya : Dinantiar

Beberapa orang memilih jalan hitam,
Tuk tuntaskan masalah hidup...
Jalan yang tak ada artinya dihadapan Tuhan
Jalan kesengsaraan menuju penderitaan

Apa yang terbesit di pikiran mereka.
Apa begitu sukarkah jalan putihmu?
Sehingga kau nekat tuk mengakhirinya?
Sesukarkah itu? Semudahkah itu?

Semudah itu kah kau mengakhiri hidupmu..
Dengan cara kotor itu?
Tak kau pikirkan bagaimana perasaan keluargamu....
Tak dengarkah kau jerit tangis mereka?

Hanya orang bodoh yang memikirkan jalan hitam...
Hanya orang sinting yang bunuh diri,
Seberapa besar kau merangkai asa?
Akan kau hancurkan begitu saja?

Bila kau bertanya " kemana kami mengadu?"
Mengadulah pada Tuhanmu  Yang Esa
Berteduhlah dibawah lindungan Tuhanmu..
Jangan kau hancurkan hidupmu yang indah.

22/04/14

SRIGALA HATI
Karya : Dinantiar

Dalam kesunyian malam itu...
Sebuah suara seram menembus malam sepi,
Memecah keheningan malam itu,
Memudarkan kilau bintang di angkasa.

Menghujani perasaan dengan kecemasan malam
Menyelimuti hati dengan kecemasan 
Tetapi ada satu yang membuatku dilema,
Sebuah hati yang tertambatkan didalam hati.

Hati yang telah tertambat pada satu titik,
Yang telah berlabuh pada satu dermaga cinta....
Tapi ini mencengkram hatiku sangat kuat,
Mengoyakkan perasaan di hati

Aku tertembak panah asmara dari srigala hati,
Tertusuk tepat dijantung hati, bukan rasa sakit yang kurasa..
Tetapi rasa cinta yang merona di jiwaku
Heran, benci, dan kesal, kenapa harus dia?

Yang menusukku dengan panahnya...
Dia sang srigala hati yang telah menautkan cintanya,
Mengikatnya dengan kuat di jantung hati ini..
Rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.

Malam itu bukan ketakutan yang melanda diri,
Tetapi kegembiraan yang datang secara tiba-tiba.
Datang pada hati yang sepi dan kosong.....
Datang yang dibawa oleh srigala hati.

19/04/14

Kerinduan
Karya : Dinantiar

Aku tak tahu kemana lagi kaki melangkah
Pikiran ku tak sejernih masa itu...
Hatiku pun tak dapat merasa,
Aku dilanda kegundahan jiwa.
Aku ditelan oleh fatamorgana kehidupan fana
Tenggelam dalam kubangan pemikiran
Bahkan aku tak mampu lagi tuk berdiri
Aku telah kalah di badai pemikiran
Kalut jiwa merana sendiri terombang ambing
Aku takut menghadapi dunia yang sekarang
Aku tak mengenali dunia ku yang dulu
Ku rindu pada nafas yang membangkitkan jiwa
Rindu pada pancaran sinar yang menghangatkan
Menghangatkan jiwa yang merana
INDIGO
Karya : Dinantiar

Kami ada diantara kalian di dunia ini...
Kami hidup di tengah-tengah masyarakat...
Kami menjalani kehidupan dengan normal....
Kami sama seperti yang lain.... tak berbeda.
Hanya saja kami istimewa dari orang biasa...
Kami hanya orang biasa yang istimewa...
Kami tidak gila ....ataupun sinting..
Walaupun kami sadar kemampuan kami,
Tak diterima oleh akal sehat manusia 
Ketika kesadaran mulai menyelubungi otak
Ketika seluruh kehidupan berubah
Indigo... orang biasa menyebutnya....
Sebutan yang mengecap kami sebagai paranormal...
Kami adalah manusia istimewa bukan paranormal!
Kami ini anak indi... yang mampu melihat dua dunia
Dunia yang berlainan satu dengan yang lain
Kemampuan ini sudah diluar jangkauan akal sehat 
Kemampuan yang sudah berada diluar dugaan dan kuasa sebagai manusia
Yang berasal dari Tuhan, yang memberikan kemampuan istimewa
Tak tahu benar atau tidak, tak tahu nyata atau tidak..
Yang ingin memperoleh perlakuan yang sama.
INDIGO.

14/04/14

HIDDEN CITIES
Karya : Dinantiar

Bagaikan berbicara dalam diam
Seakan mengisahkan masa lalu
Mengulang rekaan peristiwa bersejarah
Dalam waktu kisah itu bergulir menjadi sejarah
Yang terlupakan dalam alur abad
Yang terpendam dalam gundukan tanah
Bangunan lusuh itu menjadi saksi bisu
Akan peperangan masa lalu... pertumpahan darah
Darah merah dari Peperangan tiada akhir
Saksi bisu akan kelakuan manusia ortodox 
Yang tak perduli dengan kedamaian 
Yang tengah asik menyalakan api kebencian
Yang terpendam, yang terlupakan
HIDDEN CITIES.....
Menilik kisah lampau yang terukir dalam sejarah
Namun terkubur dalam waktu dunia
Setiap jengkal ibu jari tersurat rahasia
Rahasia yang tak pernah terungkap.....
Rahasia yang selalu tersimpan rapi didalamnya
Sampai tabir itu terkuak dikemudian hari.

08/04/14

KAPAL PINISI
By : Dinantiar


Di atas ombak biru laut ini....
Telah melintas sebuah kapal istimewa..
Yang telah membawa aku berlayar
Memecah ombak di laut Pertiwi.
Membelah langit biru nan indah,
Melintasi angin laut bak suara seruling merdu..
Sebuah Maha karya dari putra-putra terbaik,
Maha karya yang tak terganti oleh waktu
Bak sang raja aku dibawanya berlayar..

Kapal Pinisi..... harapan dan impian,
Yang telah tergores diatas lembaran sejarah
Lembaran sejarah yang selalu dikenang
Yang tertulis dalam hati setiap insan
Kapal Pinisi....
Secercah cahaya impian yang terwujud
Memukau setiap bangsa beradap
Dengan kilaunya dia berlayar...
Dengan merdunya memecah gelombang ombak,
Dengan manisnya berlabuh di dermaga tercinta
Setiap tangan yang mengukirnya...
Setiap peluh para pengkrajinnya...
Mengukirkan sebuah kisah manis putra bangsa,
Yang telah mampu menyihir mata dunia,
Yang memukau setiap mata,
Akan keindahan Pinisi Indonesia.
Yang mendapat cawan istimewa...
Di atas Kapal Pinisi.

02/04/14

5 menit tuk 5 tahun
By : Dinantiar

5 menit waktu yang sangat berharga,
Berharga tuk memberikan 1 kesempatan,
Berharga tuk kelangsungan rakyat,
'Tuk 5 tahun mendatang....

LUBERJURDIL....
Memilih  untuk tanah air tercinta,
Berusaha agar tidak berbuat kesalahan 
Satu suara sangat berharga'tuk negeriku

Hei.., para pemimpin dengarkan kami...
Berikanlah apa yang kau bisa ..
Mengabdilah pada negerimu...
Berjanjilah di bawah sang merah putih..

Berjanji tuk setia pada rakyatmu!
Berjanjilah bahwa negerimu tumpah darahmu!
Berikan realisasi janjimu pada anak negeri!
Janji yang telah kau ikrarkan pada hari itu..

Kami butuh pemimpin sejati...
Yang mengabdi pada  tumpah darahmu..
Berbakti sebagai anak pertiwi
Yang selalu menepati janji suci di bawah merah putih

5  menit rakyatmu memilih...
5 tahun akan kita jalani...
Di bawah pemerintahanmu...
Kekuasaan yang kami berikan padamu...

Akankah 5 menit akan kami sesali atau...
5 menit akan kami syukuri, Karna..
Waktu tak dapat dirubah, dan kepercayaan tak dapat terganti,
Jadikanlah 5 menit kami berharga 5 tahun kedepan.


15/03/14

Negeri Di atas Awan

By : Dinantiar

Ketika aku menatap cerahnya langit

Ku temukan satu keajaiban lagi,

Keajaiban yang muncul di balik gulungan awan

Sebuah negeri yang indah diatas awan putih.

Selalu terbayang dalam benak ini...

Keceriaan.... tawa.... dan suka cita,

Banyak peri yang berhati lugu di sana,

Dan memainkan lagu tentang negerinya.

Dalam lamunanku kau t'lah bawa aku kesana,

Ke negeri impian di atas awan....

Dimana kedamaian menjadi istana....

Dimana keceriaan tanpa batas berada...

Dan ku sadari hatimu penuh dengan bahasa cinta

Yang selalu kau ungkapkan saat suka atau duka,

Kau tawarkan padaku, sebuah hati lugu...

Kau tawarkan lagi padaku sebuah cinta putih...

Yang tak pernah aku temukan di masa lalu...

Yang tak pernah aku lihat di hati yang lain,

Kau selalu ada, selalu memberikan bahasa itu...

Dan kau telah membawa diriku ke negeri itu

Negeri dimana dapat aku terjemahkan bahasamu..

Negeri dimana selalu mengalun  sebuah lagu...

Negeri impian semua insan yang ada,

Adalah negerimu, negeri di atas awan....

12/03/14

LEMBAYUNG JINGGA

By:Dinantiar


Menatap lembayung di langit

Mengingatkanku akan masa lalu

Masa-masa yang penuh cerita

Cerita bersama akan suka ria dan duka


Saat khayalku tak terbatas 

Mengulang Masa yang tak mungkin akan kembali

Yang hanya akan tersimpan

Dalam khayal dan kenanganku.....


Inginku tak terbangun dari mimpi...

Dan terus melanjutkan mimpi itu

Mengingat akan kau yang tak bisa aku raih...

Yang selalu mengisi cawan hidupku

 

Lembayung di mega luas itu...

Kulihat wajahmu terlukis di sana,

Kulihat senyum yang selalu menyalakan hasrat,

Dan seakan kulihat keajaiban ....

 

Dikala diriku tak dapat meraih cahaya...

Yang bersinar putih bak sang surya

Yang telah lama aku cari,

Mencari-cari di masa yang lalu...

 

Namun kusadari saat ini ......

Aku akan segera bangun dari mimpi 

Mimpi akan masa lalu yang tak terulang

Di bawah langit jingga itu...

 

Saat kusadari kini hatiku... dan hatimu

Telah menemukan sebuah jawaban pasti

Yang akan memainkan  sebuah lagu,

Lagu indah dari negeri diatas lembayung jingga...

24/02/14

PENYAIR MUDA
By : Dinantiar

Ketika orang menatap dan merasa...
Kala orang lain mendengar...
Penyair muda itu berbicara,
Berbicara dengan kata-kata bermakna..

Penyair bukan orang yang selalu gembira
Karna selalu melihat air mata
Penyair bukan seorang raja bertahta,
Didalam abu istananya...

Gejolak hidup terasa sangat berat..
Kemana langkah mengayun....
Kata apa yang terucap,
Tak selalu sejalan dengan kehendak sanubari...

Penyair hanya mendengar, merasa, dan berbicara
Berbicara dalam untaian kata indah
Merasuk dalam relung sanubari manusia
Dalam bingkai indah kehidupan yang fana ini

 Penyair muda itu membingkai kisah hidup
Mewarnai cerita dalam panggung sandiwara
Ditengah-tengah manusia egois
Yang telah melupakan rasa cinta sesama



































































































13/02/14

SABDA ALAM
By : Dinantiar

Ketika hujan tak turun
Ketika matahari tak jua
Menampakkan diri
Dari balik bukit

Alamku berduka kembali
Tragedi demi tragedi
Kembali terulang lagi...
Menggoreskan duka 

Langit tak secerah dulu
Udara tak seramah dulu
Kini alamku berduka
Diatas katulistiwa

Letusan dahsyat....
Muntahan magma...
Menggoncangkan 
Alam yang tenang..

Menggoncangkan jiwa
Yang terlelap malam itu
Menggoncangkan hati
Yang tenang....

Kenapa semua terjadi?
Alamku tak seramah dulu
Kini dia lelah...
Kini dia tak sanggup lagi

Hari ini sabda alam
Muncul kembali
Mengingatkan manusia
Akan dosanya...


06/02/14

ARTI SEORANG SAHABAT

By: Dinantiar 

Kuingat masa lalu 
Ketika kuingat tawamu
Canda, tawa, dan tangis
Terlebur didalam sukma

Lagu indah...
Yang kita dendangkan
Bersama-sama
Kan ku kenang

Lagu persahabatan
Masih.. dan masih..
Membasahi lubuk hati
Menyelubungi kalbu

Tetesan embun..
Terasa menyatu dalam rindu
Perpisahan yang lalu
Memisahkan kita

Tapi tali ini
Akan tetap menyatu
Dalam tali emas, sebagai..
Arti sebuah sahabat.

03/02/14

JANJI
By :Dinantiar

Dahulu aku
Berjanji padamu
Tuk setia padamu
Hanya padamu

Hari-hari
Kita lalui
Kita Jelajahi
Bersama-sama

Aku ingin kau kembali
Tersenyum bahagia
Seperti dahulu
Disaat kita bersama

Janjiku kan setia
Aku kan selalu
Menunggu kau
Disetiap langkahku

Kini dibawah langit
Kita saling tersenyum
Mengenang masa indah
Kita bersama

Selangkah lagi...
Aku kan ukir satu janji
Janjiku untukmu
Sampai akhir waktu

Selamanya kau dan aku
Melangkah bersama
Terikat dalan satu janji
Janji abadi, selamanya...

02/02/14

PELANGI  DIATAS MENDUNG

by : Dinantiar

Semburat warna cerah
Mewarnai mendung senja
Yang tak kunjung hilang
Dari langit biru

Cerah diatas mendung
Mewarnai hari kelabu
Memberi api semangat
Yang membakar diri

Warna-warni pelangi
Indah dipandang mata
Mewarnai taman sari
 Surga duniawi....

Memberi harapan
Dalam keterpurukan
Memberi cahaya 
Dalam kegelapan

Pelangi diatas mendung
Mewarnai jiwa yang terpuruk
Mengusir mendung dalam jiwa
Memberi arti kehidupan.

 

01/02/14

BUMI LANGIT
by : Dinantiar

Tak pernah menyatu
Tak sepaham...
Perbedaan pendapat
Perbedaan prinsip

Tembok tinggi menghalangi
Jurang dalam terbuka
Lembah curam
Siap menanti tuk melahap

Seperti bumi dan langit
Tak pernah menyatu
Tapi saling melengkapi
Dengan berjalan beriringan

Aku tak paham....
Aku tak mengerti.....
Seperti bumi dan langit
Yang s'lalu bergandengan

Kita tak sama..
Tapi saling membutuhkan
Kita sangat berbeda...
Tapi saling mengisi

Mengisi kekosongan
Diantara kita,
Mengisi keadaan manis
Disela-sela kita

Aku tak paham, tapi...
Hanya butuh meyakini
Aku tak percaya, tapi...
Hanya butuh meresapi

Apa yang telah ada
Diantara keduanya
Bagai bumi dan langit
Seperti bulan bintang

Tembok yang tinggi
Kan kita hancurkan
Jurang perbedaan 
Kan kita lewati

Perbedaan membuat kita..
Saling mengerti, dan percaya
Membuat segalanya berarti
Seperti bumi dan langit.

31/01/14

PEMIMPI
by : Dinantiar

Berawal dari mimpi
Datang dari diri
Merajut asa sepanjang
Khayal...

Merangkai cita
Seluas Samudera
Meniti jalan hidup
Meskipun terjal

Pemimpi...
Bukan sekedar
Berkhayal dalam benak
Tapi yakin dalam hati

Bila asa akan terwujud
Bila cita 'kan tercapai
Mewarnai hari-hari
Dengan pelangi

Aku bisa memimpikannya
Berarti aku kan menggapainya
Aku berani memimpikannya
Berarti ku kan wujudkannya

Berawal dari mimpi
Berasal dari hati
Aku adalah pemimpi
Aku petualang sejati..

29/01/14

SUARA AZAN
by : Dinantiar

Udara dingin pagi ini
Terasa menusuk tulang
Ketika aku dengar
Sebaris ayat suci

Terdengar nyaring...
Namun merdu....
Membuat hati
Terasa damai, tentram

Sebaris ayat suci ini
Menyerukan panggilan
Untuk mereka yang terlelap
Untuk segera bangun

Membangunkan jiwa
Yang lemah, tuk segera
Menghadap padaMU
Dan MengagungkanMU

Tuk ingat Nama-MU
Tuk selalu berdo'a
Kepada-MU
Meminta ampun...

Tanah Air

By : Dinantiar

Tanah yang menjadi
Tumpuan berpijak,
Yang menjadi naungan,
Dan tanah untuk mengabdi

Yang sepanjang masa,
S'lalu dipuja orang
Bak surga duniawi
Anugerah sang pencipta

Sayangku....
Kini sang ibu pertiwi
Sedang menangis pilu
Karna hati terluka

Tanahku sedang menangis
Menyaksikkan tangisan
Rintihan, Dan jeritan mereka
Karna bencana di tanahku

Ribuan orang menangis
Ribuan orang merintih
Menahan dinginnya malam
Dan panasnya Mentari

Tak berdaya.... dan tak kuasa
Karna dirinya hanya
Manusia biasa, yang  akan
Terus menunggu ampunan Tuhan

27/01/14

Puisiku

TRUE LOVE
By : Dinantiar



Love...
Terkadang benci tapi rindu
Terkadang jauh tapi dekat
Terkadang terlambat tapi tepat

Membuat bertannya...
Tentang arti dari cinta
Membuat bahagia dalam derita
Memang indah

Tetapi terkadang menyakitkan..
Melukai, menggoreskan luka
Namun cinta harus bersabar
Untuk menanti..

Sebuah jawaban pasti
Sebuah janji suci
Untuk mendapatkan arti
TRUE LOVE.