29/05/14

MEREKA BOLEH TERTAWA
Karya : Dinantiar

Setiap manusia pasti menginginkan yang terbaik,
Setiap manusia juga dapat memperjuangkannya,
Aku benar kan?
Namun remukkah hatimu?
Hancurkah jiwamu?
Ketika mereka menertawakanmu!
Menertawakan masa depanmu?
Mereka boleh saja tertawa,
Boleh saja, tapi bagaimana dengan mu!
Apa yang kan kau lakukan?
Berdiam dirikah? menangiskah?
TIDAK! bukan itu...
Mereka boleh saja tertawa,
Aku juga akan tertawa..
Ketika aku buktikan pada mereka..
Aku tertawa karena aku bahagia,
Bahagia karena tidak membohongi diri sendiri,
Boleh saja mereka tertawa,
Akan ku berikan dada ku bila mereka mengakui
Aku akan tertawa lepas!
Mereka tertawa kini, tapi aku kan tertawa nanti
Kan ku buktikan masa depanku, dan tertawa.

Cerita Rakyat Bali

ASAL MULA KERAJAAN BULELENG
Cerita Rakyat Indonesia dari Bali

Ini adalah cerita tentang berdirinya kerajaan Buleleng di Bali, dan menceritakan kejayaan masa kerajaan I Gusti Panji Sakti.

Zaman dahulu kala di Pulau Bali, Tepatnya di daerah Klungkung.Tinggallah seorang raja yang bergelar Sri Sagening dan istrinya yang cukup banyak.Istri yang terakhir bernama Ni Luh Pasek, yang berasal dari Desa Panji yang merupakan keturunan Kyai Pasek Gobleg.Namun sungguh malang nasib Ni Luh Pasek ia dibuang secara halus dengan jalan dinikahkan dengan Kyai Jelantik Bogol oleh suaminya, padahal ia sedang mengandung saat itu.

Kesedihan yang dirasakan Ni Luh Pasek agak berkurang karena kasih sayang yang dicurahkan oleh Kyai Jelantik Bogol sangat tulus.Ketika tiba waktunya melahirkan, lahirlah bayi laki-laki yang diberi nama I Gusti Gede Pasekan.Bayi itu kian hari, bulan dan tahun tumbuh besar. setelah dewasa ia sangat berwibawa di Kota Gelgel, I Gusti Gede Pasekan sangat dicintai oleh penduduk bahkan pemuka masyarakat. Kyai Jelantik Bogol pun sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Ketika I Gusti Gede Paseka berusia 20 tahun, Kyai Jelantik Bogol memanggilya " anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji." kata Kyai Jelantik Bogol " Mengapa saya harus pergi kesana ayah?" tanyanya " karena disanalah tempat kelahiran ibumu," " baiklah ayah. Saya akan berangkat kesana." jawabnya

Sebelum pergi ayahnya berpesan " I Gusti bawalah dua senjata bertuah ini, yakni sebilahkeris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Mudah-mudahan engkau akan selamat,nak." pesan ayahnya." baik ayah.". Dalam perjalanan menuju Den Bukit, I Gusti Gede Paseka diiringi oleh empat puluh orang dibawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot.Sudah empat hari mereka berjalan tibalah di suatu daerah yang bernama Batu Menyan, disana mereka bermalam I Gusti Gede Pasekan dan ibunya dijaga ketat keselamatannya.Di tengah malam, tiba-tiba datang mahkluk gaib penghuni hutan.I Gusti Gede Pasekan diangkat kepundak mahkluk itu. dan I Gusti Gede Pasekan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. ketika ia melihat ke timur dan Barat Laut dilihatnya pulau yang amat jauh dan ketika melihat ke arah selatan pemandangannya terhalang oleh gunung.Setelah Mahkluk itu lenyap ia mendengar suara gaib " I Gusti, sesungguhnya yang baru saja engkau lihat itu kelak akan menjadi daerah kekuasaanmu."

I Gusti Gede Pesekan sangat terkejut dan sekaligus gembira.Itu berari ia kelak akan menjadi penguasa yang menguasai daerah yang cukup luas, kemudian ia menceritakan hal ini kepada ibunya.Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan rombongan I Gusti melewati hambatan yang sulit di tengah perjalanan.Dan akhirnya tibalah mereka di Den Bukit dengan selamat.Suatu hari Di Den Bukit terjadi sebuah kejadian yang menggemparkan, ada perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Awalnya orang Bugis meminta bantuan kepada nelayan akan tetapi tidak berhasil.Nahkoda sudah putus asa kemudian seorang nelayan menghampirinya " Tuan, Hanya seorang yang dapat menolong tuan." kata nelayan itu " katakan saja siapa yang dapat menolongku menyeret kapalku kelautan." kata nahkoda kapal " seorang pemuda sakti yang penuh wibawa, I Gusti Gede Pasekan namanya." jawab nelayan itu.
Esoknya Nahkoda datang kepada I Gusti untuk meminta bantuan " Kami mengharap tuan sudi menolong kami mengangkat kapal kami kelautan.Jika tuan berhasil kami berjanji akan memberikan sebagian muatan kami kepada tuan." " Jika itu memang janji tuan saya akan mencobanya." kata I Gusti Gede Pasekan. Dikeluarkannya dua senjata pemberian ayahnya kemudian 2 mahkluk gaib keluar dari senjata itu " apa yang dapat kami lakukan tuanku." kata mahkluk itu " bantu aku menyeret kapal itu kelaut lepas." " baik tuanku.". Dengan bantuan 2 mahkluk gaib itu I Gusti Gede Pesekan menyeret kapal yang terdampar itu dengan mudah, orang lain jelas tak mampu melihat 2 mahkluk itu yang mereka lihat hanyalah I Gusti Gede Pasekan sedang menyeret kapal itu kelaut lepas.Akhirnya kapal bugis itu dapat diseret kelaut, kaerena saking senangnya orang bugis itu menepati janjinya.Diatara hadiah yang diberikan terdapat dua kapal besar, sekarang I Gusti Gede Pasekan menjadi orang kaya raya dan mendapat jukukan I Gusti Panji Sakti.

Sejak saat itu, Kekuasaan I Gusti Panji Sakti semakin meluas dan menyebar kemana-mana. Ia mendirikan suatu kerajaan baru di daerah Den Bukit. Kira-kira  pada abad ke 17  ibu kota kerajaan itu disebut dengan nama Sukasada. Semakin hari kekuasaan kerajaan itu meluas dan berkembang pesat, kemudian didirikanlah kerajaan baru. Yang letaknya agak ke utara dari Kota Sukasada, sebelum dijadikan kerajaan daerah itu ditumbuhi banyak sekali pohon buleleng. Oleh karna itu kerajaan baru itu disebut dengan Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang buahnya digemari oleh burung perkutut. Di pusat kerajaan dibangun sebuah istana megah yang diberinama Singaraja.~~~ 

28/05/14

AJI BONAR
Cerita Rakyat Indonesia dari Riau

Dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Tiangkerarasen.Raja yang memerintahkan sangat adil, Raja itu memiliki beberapa putra dan putri dari seorang permaisuri yang cantik jelita.Tetapi ketentraman dan kebahagian keluarga sang Raja tidak berlangsung lama.Pada suatu ketika saat Raja sedang berjalan -jalan  menunggang kuda di tengah perjalanan ia bertemu seorang gadis yang sangat cantik.Raja pun berkenalan dengan gadis itu kemudian raja mengajak gadis itu pulang keistana.Ternyata si gadis tidak hanya cantik tetapi juga berperangai sangat halus dan lembut, raja pun menaruh hati pada si gadis dan menikahi gadis itu.

Sikap Raja mendapat pertentangan dari Permaisuri dan purta-putrinya.Beberapa bulan berlalu, gadis yang menjadi istri muda sang Raja Tengah mengandung. Putra-putri serta permaisuri semakin membenci istri muda sang raja.Mendapat perlakuan yang kurang baik oleh permaisuri dan anak-anaknya, Sang Raja mulai berfikir untuk menyingkirkan istri mudanya itu. Pada suatu hari Raja mengajak Istri mudanya menikmati hutan dari atas perahu, ditengah perjalanan Raja mendorong Istri mudanya, istri muda raja sangat terkejut. Sebenarnya Raja tidak sampai hati untuk melakukannya tetapi tidak ada pilihan lain.
Dihilir sungai seorang nelayan melihat wanita hanyut. ia segera menolong wanita itu yang tak lain adalah istri muda raja Tiangkerarasen.Bulan berganti bulan, putra raja yang lahir dari istri muda telah lahir.Ibunya menamakannya AJI BONAR. Tahun demi tahun berganti Aji Bonar tumbuh menjadi pemuda yang tangkas, ia gemar bermain gasing dan mengail.Aji Bonar menekuni permainan gasing sehingga menjadi ahli seakan-akan mampu mengendalikan gading itu sesuka hati.

Begitu pun dengan mengail ia selalu menekuni pekerjaannya sehingga ia selalu mendapat ikan yang besar.Itulah Aji Bonar pemuda rajin dan tekun.Suatu ketika putra raja Tiangkararasen mengadakan adu permainan gasing dan memasang taruhan.Pada hari pertama Aji Bonar memenangkan pertandingan dan pulang dengan membawa seekor ayam jago, putra raja pun penasara akan kehebatan Aji Bonar.Setelah berkali-kali menggelar permainan gasing dan berkali-kali pun putra Raja kalah dari Aji Bonar.Namun putra raja semakin penasaran dengan kemampuan Aji Bonar, rupanya dia telah gelap mata.Putra raja tidak pernah menekuni pekerjaanya yang dia lakukan hanyalah bersenang-senang saja. Putra Raja semakin mendendam kepada Aji Boanar, selama beberapa hari ini ia belajar bermain gasing di istana berbagai guru mahir pun di datangkan dari penjuru negeri. Bak pepatah lama " BELAJAR DI MASA MUDA BAGAI MENGUKIR DIATAS BATU, BELAJAR JI MASA TUA BAGAI MENGUKIR DI ATAS AIR."

Saat, merasa sudah mahir putra raja akhirnya menantang Aji Bonar untuk bertanding, berserulah putra raja denga angkuhnya " Wahai rakyatku ini adalah pertauhan seluruh negeri dan isinya. Jika Aji Bonar Menang aku akan memberikan seluruh negeri dan isinya kepada Aji Bonar. setujuu!"  seluruh rakyat berseru " setujuuuu..." dengan riuh bertepuk tangan. Pertandingan dimulai gasing putra raja dan gasing Aji Bonar berputar-putar dan gasing Aji Bonar berputar sangat cepat dan dapat mengalahkan gasing putra raja. Seluruh keluarga raja bertangis-tangisan karena harus keluar dari istana. Tak beberapa lama Aji Bonar Menjadi Raja dan menjemput ibunya untuk tinggal diistana.Setelah diberi tahu bahwa dia adalah anak seorang raja. Aji Bonar meminta Raja untuk tinggal bersama. Tetapi karena malu raja menolak dan tinggal di luar istana.

Judi atau taruahan memang tidak pantas bila dijadikan sebagai tujuan hidup, dan orang yang tak punya keahlian apapun akan menemui kesukaran dalam hidup.Karena itu seseorang harus memiliki keterampilan dalam bidang keahliannya.~~~~~
RATU LAUT SELATAN
Cerita Rakyat Nusantara dari D.I. Yogyakarta

Cerita tentang Ratu Laut Selatan ini sangat terkenal.Bukan hanya terkenal di  Yogyakarta dan Surakarta saja melainkan di seluruh Pulau Jawa. Kisah ini selalu dikaitkan oleh para Raja Mataram.

Konon cerita, Ratu Laut Selatan adalah seorang Ratu yang sangat cantik bagai bidadari, yang mana kecantikannya tak pernah pudar oleh zaman. Konon Cerita disebelah selatan disebut Samudra Hindia terdapat sebuah kerajaan mahkluk halus yang sangat megah dan indah.
Siapakah Ratu Laut Selatan itu?

Jaman dahulu ada seorang wanita yang berparas sangat cantik, Kadita namanya, karena kecantikannya banyak orang yang menyebutnya Dewi Srengenge yang berarti Matahari Jelita.Dia adalah seorang putri dari Raja Munding Wangi.Walaupun mempunyai seorang putri yang sangat cantik sang Raja tetap dirundung kegelisahan, sebab sang Raja tidak memiliki seorang Putra Mahkota.Pada akhirnya Sang Raja memperistri Dewi Mutiara, dan mendapatkan seorang putra bergembiralah hati sang Raja.Perhatian Raja Munding Wangi begitu besar kepada Dewi Mutiara dan putranya, akan tetapi Dewi Mutiara mulai mengajukan tuntutan-tuntutan. Tuntutan yang pertama adalah Raja Munding Wangi harus memastikan putranya yang akan naik tahta dan Dewi Kadita diusir dari istana.Akan tetapi Raja tidak meluluskan permintaan yang kedua. Sebab bagaimanapun Dewi Kadita adalah putrinya.

Namun dihati istri kedua itu terbesit dendam kepada Dewi Kadita.Dewi Mutiara iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh Dewi Kadita. Pagi harinya Dewi Mutiara mengutus inang pengasuhnya untuk dicarikan seorang tukang sihir.Dewi Mutiara memerintahkan kepada tukang sihir untuk mengirim guna-guna kepada Dewi Kadita "Buat Tubuhnya penuh dengan kudis bernanah dan berbau busuk." perintahnya " jika kau berhasil aku kan memberikan hadiah besar kepadamu." sambungnya kepada tukang sihir itu. Kemudian si tukang sihir menyanggupinya.
Tukang sihir itu memberikan ramuan, ramuan itu harus dicampur kedalam makanan Dewi Kadita.
Kemudian Dewi Mutiara tanpa kesukaran mencampurkan ramuan guna-guna itu kedalam makanan Dewi Kadita, siangnya makanan itu disantap oleh Dewi Kadita. Akan tetapi setelah menyantap makananya dia merasa mengantuk sekali.

Malam harinya Dewi Kadita sudah terlelap, lalu masuklah angin dari jendela kamar Dewi Kadita. dan terciumlah bau busuk yang menyengat mirip bau bangkai.Tatkala Kadita menjerit, sekujur tubuhnya dipenuhi oleh kudis bernanah dan berbau busuk.Ketika Raja Munding Wangi mendengar berita itu bersedihlah hati sang Raja. Akan diapakan Kadita?Atas desakan Patih Purti yang awalnya sangat cantik ini haruslah dibuang karena akan menjadi aib bagi kerajaan.Berangkatlah Dewi Kadita seorang diri seperti pengemis yang diusir dari rumah orang kaya.Hatinya hancur, sakit bagai ditusuk dengan belati.Nmaun dia tetap percaya bahwa Tuhan akan selalu menolong hambanya. Sudah berbulan-bulan Kadita berjalan kearah selatan seorang diri.

Dan sampailah ia di Pantai Selatan. Karena lelah yang teramat sangat terlelaplah Kadita, dalam mimpinya ia Bagaikan mendengar suara gaib " Wahai Kadita ceburkanlah tubuhmu ke laut selatan, maka engkau akan sembuh." Dewi Kadita terbangun dan langsung mengikuti suara gaib itu. Ia berjalan menuju laut dan ...byurrrr Kadita menceburkan dirinya ke laut selatan. Jadilah ia seperti semula. dan tidak hanya itu Kadita pun menguasai seluruh laut selatan dan mendirikan sebuah kerajaan yang megah , kokoh, indah dan berwibawa didasar laut.Dialah kini Ratu Laut Selatan.

Konon Ratu Laut Selatan tak lain adalah jin yang mempunyai kekuatan dahsyat. dan masih saja hingga kini ada orang yang mencari kekayaan  secara instan dengan meminta bantuan kepada Ratu Laut Selatan tetapi harus mengorbankan keluarga bahkan diri mereka sendiri.Konon jiwa mereka dijadikan budak bagi kejayaan Keraton Laut Selatan.~~~~

Cerita Rakyat Nusantara

MALIN KUNDANG
Cerita Rakyat Indonesia dari Sumatra Barat

Dahulu kala di Sumatra Barat, tepatnya di Perkampungan Pantai Air Manis tinggallah seorang janda bernama Mande Rubayah bersama dengan anak laki-lakinya Malin Kundang namanya.Mande Rubayah sehari-hari berjualan kue di pasar untuk menghidupi anaknya Malin Kundang, ayahnya telah lama meninggal.

Malin Kundang sangat disayang oleh ibunya, suatu ketika Malin terkena demam yang sangat tinggi Mande Rubayah sangat bingung, Mande Rubayah akhirnya memanggil seorang tabib untuk mengobati anaknya, akhirnya Malin pun sembuh. sejak saat itu Mande Rubayah tambah menyayangi anaknya demikian juga dengan Malin yang sangat menyayangi ibunya.

Ketika Malin Kundang beranjak dewasa,Malin mengutarakan niatnya untuk merantau " bu, ijinkan Malin untuk merantau bu." kata Malin " untuk apa nak? jangan tinggalkan ibu yang sudah tua sendiri nak." kata Mande Rubayah " Malin ingin memperbaiki nasib kita bu." kata Malin Kundang.Pada hari yang ditentukan dengan berat hati Mande Rubayah melepas anaknya pergi merantau dengan linangan air mata berpsanlah sang ibu " bila nanti engkau telah berhasil, segeralah pulang nak." setelah itu Malin pun pamit " hati-hati di rantau nanti nak, ...". Malin Kundang Berlajan menuju pelabuhan  dia menumpang pada sebuah kapal yang merapat di pelabuhan Pantai Air Manis.
Bertahun-tahun ibu Malin Kundang menatap ke laut berharap anaknya lekas pulang, setiap kapal yang merapat ibu Malin Kundang selalu bertanya pada nahkoda tentang kabar dari anaknya.Dalam hatinya berkata Ya Allah lindungilah anakku Malin... dimana sekarang kau nak?. itulah Mande Rubayah lakukan setiap hari.Tubuhnya semakin dimakan usia, jalannya pun mulai membungkuk.

Pada suatu hari Mande Rubayah mendapat kabar dari nahkoda yang dulu membawa Malin Kundang anaknya, bahwa anaknya sekarang telah menikah dengan gadis cantik putri bangsawan kaya raya. Mande Rubayah sangat gembira mendengar kabar itu.Dia selalu berdoa agar anaknya selamat dan segera menjenguknya.Namun berbulan-bulan sejak menerima kabar itu Malin tak kunjung datang menjenguk ibunya. Harapanya terkabul..! Pada hari yang sangt cerah dari kejauhan terlihat sebuah kapal yang indah berlayar menuju Pantai Air Manis, kapal itu sangat besar dan bertingkat orang-orang mengira itu kapal seorang raja sehingga mereka menyambutnya dengan suka cita.Ketika kapal mulai merapat,tampak sepasang muda-mudi berdiri di anjungan , pakaian mereka sangat indah dan berkilau ditempa sinar mentari.Wajah mereka dihiasi dengan senyum karena disambut meriah.
Mande Rubayah segera mendekati kapal itu. Jantungnya berdebar keras.Dia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anaknya Malin Kundang.

"Malin anakku..." kata Mande Rubayah seraya memeluk dengan erat anaknya.Malin Kundang terpana karena ada seorang wanita tua berpakaian compang-camping datang memeluknya, belu sempat Malin Kundang berfikir dengan jernih terdengar suara istrinya yang cantik " Cuih.... wanita inikah ibumu malin? apa kau berbohong padaku?" " katamu ibumu seorang bangsawan sederajat dengan kami?". Malin Kundang lalu mendorong wanita tua itu ketanah " Bukan! Dia bukan ibuku...! aku tidak punya ibu yang melarat dan dekil seperti engkau!"" ibuku wanita yang sangat kaya! bukan macam kau!... sekarang enyaklah kau dari sisni!" kata Malin Kundang. Mendengar itu remuklah hati Mande Rubayah, tak disangka anak yang dulu ia sayangi kini tega mengusirnya " Malin... aku ibumu nak... aku ibumu Malin.." kata Mande Rubayah dengan isak tangis " cepat enyahlah kau dari sini! kau bukan ibuku!" . sambil menangis Mande Rubayah berkata " Jika engkau bukan anakku aku maafkan perbuatanmu padaku, tetapi jika engkau benar Malin Kundang anakku... aku kutuk kau menjadi batu!" setelah berkata demikian Mande Rubayah jatuh pingsan ke tanah.

Tiba-tiba langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap, disusul dengan badai yang dahsyat, menghantam kapal Malin Kundang. Disusul dengan petir yang sangat dahsyat. Kapal Malin Kundang hancur berkeping-keping.Kemudian terhempas ombak hingga ke pantai.Ketika matahari pagi memancarkan sinarnya, badai reda.Di tepi Pntai Air Manis terlihat kepingan kapal  yang hancur dan menjadi batu.  Itulah kapal Malin Kundang. Tak jauh dari tempat itu nampak sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia. Itulah tubuh malin kundang yang konon menjadi batu dan di sela-sela batu itu berenang ikan teri, ikan balanak,dan ikan tenggiri, konon ikan itu berasal dari serpihan tubuh istri Malin Kundang yang terus mencari Malin Kundang.Demikianlah, sampai sekarang. Jika ada ombak besar menghantam batu-batu itu, terdengar bunyi seperti orang meminta ampun "ampuuuun,bu...ampuuun, buuu...1" konon itulah suara si Malin Kundang anak durhaka.~~~