02/08/14

Tanpa Judul!
Karya : Dinantiar

Sebuah karya memiliki makna besar..
Makna cinta yang diletakkan sang maestro...
Yang akan memberikan jiwa dan cinta,
Pada setiap maha karya, luar biasa...
Manakala jemari-jemari mulai menari..
Diatas pelangi, mengukir warna indah
Menyisipkan judul,cerita,kebanggaan & cinta...
Pada jengkal-jengkal tragedi alam fana..
Aku pemahat yang gila!
Melayangkan ukiran tanpa judul!
Jemariku menari riang, MELIAR! kian kemari.
Tanpa kusadari, aku merana!
Aku hampa, jiwa kosong berkarat.
Meliuk-liuk di tengah pelangi tak berwarna...
Bagaimana ku berikan jiwa di karyaku?
Manakala warna pelangi memudar di jiwaku?
Ketika cinta menguap di sanubariku.
Melewati rongga kehidupan singkat.
Aku maestro tanpa judul.

22/07/14

Gaza Membara
Karya : Dinantiar

Tahukah kau rasanya sakit?
Pernahkah kau merasakan kesedihan?
Aku yakin pasti pernah..
Selama ini kita hanya menutup mata..
Bertahun-tahun kita menutup nurani...
Selama itu pula mereka menangis.
Air mata yang meleleh itu jatuh ditanah yang membara!
Rintihan mereka mengangkasa jauh,
Namun kita tak menyadarinya?
Tak bergerakkah nurani kita?
Jangan berpura-pura tak melihat.
Jangan pura-pura tidak mendengar..
Mereka saudara kita! mereka bagian dari diri kita semua,
Tanah itu sedang merintih,menyaksikkan umat Tuhan yang terzalimi.
Gaza meradang kembali....

05/07/14

DUNIA DALAM BATOK
Karya : Dinantiar

Tanpa disadari aku hidup di dunia dalam batok ...
 Seakan -akan aku tak dapat keluar dalam belenggu gelap...
sepi.. sunyi.... tak ada kehidupan berarti.
Terasa hampa bila aku melihatnya, tak dapat aku pahami maknanya.
Dunia dalam batok bagaimana itu ada?
Dunia dalam batok ada karna ketakutan,
Kelemahan, kekecewaan dan kedangkalan ilmu...
Aku ingin bebas lepas dari kegelapan dalam batok ini.
Melihat dunia yang sesungguhnya.
Melihat makna hidup, menghayati setiap peristiwa.
Menembus dinding batok yang keras.
Mencoba melawan kegelapan dalam sesak yang mendera.
Menyiksa batin dan menyayat diri dalam pesakitan.
Aku tersadar dalam keheningan.
Aku yang mengurung diriku sendiri dalam batok ini.
Dan ilmu yang akan membebaskan aku
Bagaikan ada diri tampa alam, sendiri dan sunyi.
 

24/06/14

CAHAYA AL-QURAN
KARYA : Dinantiar

 AL-QURAN..
Adalah firman-firman dari Allah SWT...
Yang menyejukkan hati, menenangkan jiwa...
Cahaya dari Allah SWT bagi hambanya...
AL-Quran adalah ayat-ayat yang nyata di dalam hati
Orang-orang yang diberi ilmu....
Setiap ayat menggetarkan hati setiap manusia..
Seakan-akan Allah SWT sedang berdiri dihadapan kita,
Menyaksikan Apa yang kita baca dan lakukan....
Cayaha AL-Quran ...
Ya Allah... jadi kan AL-Quran sebagai cahaya...
Penerang hambaMU di jalan kebenaran . 

23/06/14

KEMATIAN....
Karya : Dinantiar

Menghitung hari dan tahun....
Berapakah harta yang telah terkumpul?
Masihkah kau memikirkannya?...
Hanya orang gila yang melakukannya...
Lalu? apakah kau hitung berapa banyak dosa yang kau lakukan?
Bisa kau hitung?... jika bisa beri tahukan padaku!
Yang kita bisa hanyalah memikirkan dunia... lalu
Bagaimana kehidupan kita di alam akhirat nanti?
..... Menghitung diri, membangun keimanan
Lihatlah dirimu sendiri, janganlah asik menengok hitam orang lain!
Tengoklah hitam yang ada padamu sendiri!
Masihkah kita hidup esok?
Bisakah kita melihat dunia esok?tiada satu pun yang tahu...
Teman yang paling dekat dengan kita ialah kematian
Di Dunia ini! yang pasti terjadi adalah kematian..
Tak takutkah kita? bila esok ditanya Sang Pencipta?
Pikirkanlah kita yang didunia bergelimang harta
Bergelimang jabatan dan kekuasaan
Pada akhirnya hanya seorang diri menghadap Sang Pencipta
Masihkah kita akan berbuat dosa?
Kematian bukanlah akhir, tetapi langkah menuju kehidupan yang abadi.

29/05/14

MEREKA BOLEH TERTAWA
Karya : Dinantiar

Setiap manusia pasti menginginkan yang terbaik,
Setiap manusia juga dapat memperjuangkannya,
Aku benar kan?
Namun remukkah hatimu?
Hancurkah jiwamu?
Ketika mereka menertawakanmu!
Menertawakan masa depanmu?
Mereka boleh saja tertawa,
Boleh saja, tapi bagaimana dengan mu!
Apa yang kan kau lakukan?
Berdiam dirikah? menangiskah?
TIDAK! bukan itu...
Mereka boleh saja tertawa,
Aku juga akan tertawa..
Ketika aku buktikan pada mereka..
Aku tertawa karena aku bahagia,
Bahagia karena tidak membohongi diri sendiri,
Boleh saja mereka tertawa,
Akan ku berikan dada ku bila mereka mengakui
Aku akan tertawa lepas!
Mereka tertawa kini, tapi aku kan tertawa nanti
Kan ku buktikan masa depanku, dan tertawa.

Cerita Rakyat Bali

ASAL MULA KERAJAAN BULELENG
Cerita Rakyat Indonesia dari Bali

Ini adalah cerita tentang berdirinya kerajaan Buleleng di Bali, dan menceritakan kejayaan masa kerajaan I Gusti Panji Sakti.

Zaman dahulu kala di Pulau Bali, Tepatnya di daerah Klungkung.Tinggallah seorang raja yang bergelar Sri Sagening dan istrinya yang cukup banyak.Istri yang terakhir bernama Ni Luh Pasek, yang berasal dari Desa Panji yang merupakan keturunan Kyai Pasek Gobleg.Namun sungguh malang nasib Ni Luh Pasek ia dibuang secara halus dengan jalan dinikahkan dengan Kyai Jelantik Bogol oleh suaminya, padahal ia sedang mengandung saat itu.

Kesedihan yang dirasakan Ni Luh Pasek agak berkurang karena kasih sayang yang dicurahkan oleh Kyai Jelantik Bogol sangat tulus.Ketika tiba waktunya melahirkan, lahirlah bayi laki-laki yang diberi nama I Gusti Gede Pasekan.Bayi itu kian hari, bulan dan tahun tumbuh besar. setelah dewasa ia sangat berwibawa di Kota Gelgel, I Gusti Gede Pasekan sangat dicintai oleh penduduk bahkan pemuka masyarakat. Kyai Jelantik Bogol pun sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Ketika I Gusti Gede Paseka berusia 20 tahun, Kyai Jelantik Bogol memanggilya " anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji." kata Kyai Jelantik Bogol " Mengapa saya harus pergi kesana ayah?" tanyanya " karena disanalah tempat kelahiran ibumu," " baiklah ayah. Saya akan berangkat kesana." jawabnya

Sebelum pergi ayahnya berpesan " I Gusti bawalah dua senjata bertuah ini, yakni sebilahkeris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Mudah-mudahan engkau akan selamat,nak." pesan ayahnya." baik ayah.". Dalam perjalanan menuju Den Bukit, I Gusti Gede Paseka diiringi oleh empat puluh orang dibawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot.Sudah empat hari mereka berjalan tibalah di suatu daerah yang bernama Batu Menyan, disana mereka bermalam I Gusti Gede Pasekan dan ibunya dijaga ketat keselamatannya.Di tengah malam, tiba-tiba datang mahkluk gaib penghuni hutan.I Gusti Gede Pasekan diangkat kepundak mahkluk itu. dan I Gusti Gede Pasekan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. ketika ia melihat ke timur dan Barat Laut dilihatnya pulau yang amat jauh dan ketika melihat ke arah selatan pemandangannya terhalang oleh gunung.Setelah Mahkluk itu lenyap ia mendengar suara gaib " I Gusti, sesungguhnya yang baru saja engkau lihat itu kelak akan menjadi daerah kekuasaanmu."

I Gusti Gede Pesekan sangat terkejut dan sekaligus gembira.Itu berari ia kelak akan menjadi penguasa yang menguasai daerah yang cukup luas, kemudian ia menceritakan hal ini kepada ibunya.Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan rombongan I Gusti melewati hambatan yang sulit di tengah perjalanan.Dan akhirnya tibalah mereka di Den Bukit dengan selamat.Suatu hari Di Den Bukit terjadi sebuah kejadian yang menggemparkan, ada perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Awalnya orang Bugis meminta bantuan kepada nelayan akan tetapi tidak berhasil.Nahkoda sudah putus asa kemudian seorang nelayan menghampirinya " Tuan, Hanya seorang yang dapat menolong tuan." kata nelayan itu " katakan saja siapa yang dapat menolongku menyeret kapalku kelautan." kata nahkoda kapal " seorang pemuda sakti yang penuh wibawa, I Gusti Gede Pasekan namanya." jawab nelayan itu.
Esoknya Nahkoda datang kepada I Gusti untuk meminta bantuan " Kami mengharap tuan sudi menolong kami mengangkat kapal kami kelautan.Jika tuan berhasil kami berjanji akan memberikan sebagian muatan kami kepada tuan." " Jika itu memang janji tuan saya akan mencobanya." kata I Gusti Gede Pasekan. Dikeluarkannya dua senjata pemberian ayahnya kemudian 2 mahkluk gaib keluar dari senjata itu " apa yang dapat kami lakukan tuanku." kata mahkluk itu " bantu aku menyeret kapal itu kelaut lepas." " baik tuanku.". Dengan bantuan 2 mahkluk gaib itu I Gusti Gede Pesekan menyeret kapal yang terdampar itu dengan mudah, orang lain jelas tak mampu melihat 2 mahkluk itu yang mereka lihat hanyalah I Gusti Gede Pasekan sedang menyeret kapal itu kelaut lepas.Akhirnya kapal bugis itu dapat diseret kelaut, kaerena saking senangnya orang bugis itu menepati janjinya.Diatara hadiah yang diberikan terdapat dua kapal besar, sekarang I Gusti Gede Pasekan menjadi orang kaya raya dan mendapat jukukan I Gusti Panji Sakti.

Sejak saat itu, Kekuasaan I Gusti Panji Sakti semakin meluas dan menyebar kemana-mana. Ia mendirikan suatu kerajaan baru di daerah Den Bukit. Kira-kira  pada abad ke 17  ibu kota kerajaan itu disebut dengan nama Sukasada. Semakin hari kekuasaan kerajaan itu meluas dan berkembang pesat, kemudian didirikanlah kerajaan baru. Yang letaknya agak ke utara dari Kota Sukasada, sebelum dijadikan kerajaan daerah itu ditumbuhi banyak sekali pohon buleleng. Oleh karna itu kerajaan baru itu disebut dengan Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang buahnya digemari oleh burung perkutut. Di pusat kerajaan dibangun sebuah istana megah yang diberinama Singaraja.~~~